JURNALISTIK: MANDARIN BEST
Saat SMA kelas XI saya
mengikuti Lomba Bahasa mandarin 2016 tingkat Jatim “Mandarin Best: do the best
for learning and cultural”. Acara tersebut bertempat di
Dinas Pendidikan Jawa Timur tepatnya di kota Surabaya. Waktu pelaksanaannya yaitu, pada tanggal 17
Februari 2016 yang dimulai pada pukul 09.00-selesai. Peserta lomba adalah siswa
SMA se-Jawa Timur. Perlombaan Mandarin Best menjadi salah satu jalan untuk
mengasah kemampuan siswa, memberi siswa kesempatan untuk mengembangkan minat
dan bakat siswa yang mengikuti mata pelajaran Bahasa Mandarin, serta dapat
mempelajari dan mengenalkan budaya Cina.
Dalam acara Mandarin Best terdapat beberapa bidang yang dilombakan, di antaranya majalah dinding, menyanyi (changge), mendengar (tingli), menulis (xiezuo), dan membaca (yuedu). Lomba dimulai oada pukul 09.00 WIB. Saya mengikuti lomba mading dengan tema Imlek, bersama tim yang beranggotakan empat orang. Acara pertama yaitu pembukaan lomba dengan menampilkan seni kaligrafi Cina atau shufa. Setelah itu, masing-masing perlombaan dimulai sesuai dengan jadwal. Saya dan tim menuju tempat yang disediakan panitia dan memulai menyiapkan bahan dan peralatan yang sudah kami bawa dari sekolah. Setelah itu kami mulai mengerjakan mading sesuai dengan tugas yang sudah dibagi saat diskusi kelompok sebelum lomba. Anggota tim saya sibuk dengan tugsanya, semantara saya juga dengan sungguh-sungguh mengerjakan jobdesc saya yaitu membuat karakter orang beserta beberapa elemen dan isi mading. Tidak lupa saya dan teman saya saling bekerjasama dan saling membantu untuk menyelesaikan mading.
Di pertengahan lomba saat
mengerjakan, kami tidak sengaja melihat mading salah satu peserta dan hal
tersebut membuat kami tidak percaya diri. Namun, pada akhirnya kami mencoba
untuk tetap semangat dan berusaha melakukan yang terbaik demi mengharumkan nama
sekolah.
Waktu tidak teraas
berlalu, mendekati akhir perlombaan sekitar pukul 11.00 WIB siang kami mulai
menempelkan setiap elemen mading. Tidak lupa saya harus menulis keterangan
gambar dengan huruf mandarin (hanzi),
saat itu saya merasa gugup apakah saya bisa menulis aksara cina dengan cepat
sedangkan waktunya sudah mendekati akhir, tetapi dengan keyakinan saya mencoba
dan akhirnya tulisan tersebut dapat saya selesaikan. Tiba-tiba terjadi sesuatu
yang tidak diharapakan yaitu, cat yang kami gunakan untuk mewarnai tumpah
mengenai salah satu karakter di mading, tetapi untungnya tidak terlalu banyak
dan bisa kami atasi.
Setelah waktunya habis,
kami mengangkat mading hasil karya kami dan dibawa ke atas podium untuk dinilai
para juri. Kami merasa gugup dan tidak lupa kami berdoa degan harapan mendapatkan
juara. Tibalah saat pengumuman pemenang perlombaan, dengan banyak bersyukur kami
mendapat juara kedua. Kami sangat senang dan bangga karena membawa piala
kemenangan untuk sekolah.
Komentar
Posting Komentar