KRITIK DAN ESAI SASTRA: SETAN BANTENG
Cerita pendek atau cerpen adalah satu satu jenis karya sastra yang banyak dibaca di Indonesia. Cerpen memiliki bermacam-macam genre, hal ini membuat cerpen memiliki banyak penggemar. Cerpen juga menjadi salah satu karya yang dapat dijadikan pembelajaran dalam kehidupan. Salah satu sastrawan Indonesia yang telah menulis banyak cerpen Seno Gumira Ajidarma
Cerpen Setan Banteng karya Seno Gumira Ajidarma adalah salah satu cerpen dengan kisah menarik, di mana cerpen tersebut menceritakan tentang permainan yang
berhubungan dengan hal-hal yang dianggap mistis. Permainan Setan Banteng ini
serupa dengan permainan Kuda Lumping atau Jaran Kepang di Jawa, di mana ada
orang yang dirasuki dan ia akan melakukan hal-hal yang diluar nalar. Permainan
tersebut dimainkan dengan cara memanggil roh atau arwah yang dapat merasuki
pikiran manusia, sehingga pikiran mereka menjadi tidak terkontrol dan
seolah-olah orang yang dirasuki itu bukan dirinya lagi. Anak yang memainkan
permainan tersebut jika dirasuki dia seperti lupa diri.
Permainan Setan Banteng ini bisa
sangat berbahaya jika tidak ada pengawasan dari orang yang ahli, karena
berdasarkan dari cerpen tersebut saat anak yang dirasuki lupa diri dia nekat
melakukan hal-hal apapun termasuk hal-hal yang berbahaya. Dalam cerpen tersebut
tokoh anak kecil yang telah dirasuki roh Setan Banteng banyak menyerang
teman-temannya serta menimbulkan banyak kerugian disekitarnya. Anak itu juga
hampir melukai dirinya sendiri dengan membenturkan kepalanya ke tembok tetapi
syukurlah hal itu tidak berhasil karena ada seorang guru yang yang dapat
menghentikan aksi gila dari pantun tersebut. Peristiwa tersebut menggambarkan
jika pentingnya kehadiran seseorang yang dapat membimbing anak dalam
mengembangakn sikap dan prilaku yang baik, sehingga anak tidak akan salah
langkah.
Berdasarkan cerpen Setan Benteng
dapat dipahami jika pengajaran karakter pada seorang anak dapat ditanamkan
sejak mereka masih kecil atau juga seperti cerpen tersebut sejak mereka di
bangku SD. Pada penggalan cerpen “Selalu
begitu. Sejak masa kanak-kanak pun sudah terbagi: ada yang pemberani, ada yang
selalu ketakutan, ada yang penuh perhitungan dan lihat-lihat dulu”, seperti
yang telah digambarkan dalam penggalan cerpen tersebut, bahwa setiap anak
memiliki karakter yang berbeda-beda dan tidak bisa dianggap sama rata.
Pentingnya menanamkan pendidikan karakter yaitu itu agar seorang anak dapat
mengembangkan kemampuannya di masa depan, sehingga dapat mencapai tujuan dan
keberhasilannya. Pendidikan karakter juga sangat penting demi tumbuhnya
generasi bangsa yang cerdas yang dapat memajukan bangsa di masa depan agar
dapat bersain di dunia internasional.
Melalui cerpen tersebut, penulis
ingin menggambarkan bagaimana keadaan manusia jika tidak memiliki karakter
dapat menyebabkan kehilangan kendali dirinya sendiri dan manusia dengan kondisi
tersebut, dapat diibaratkan seperti permainan Setan Banteng. Maka dari itu
dapat kita ketahui jika pengajaran tentang bagaimana cara untuk bersikap dan
berprilaku sangat penting untuk dilakuakn sejak dini.
Komentar
Posting Komentar