KRITIK DAN ESAI SASTRA: MALU AKU JADI ORANG INDONESIA
![]() |
Sumber gambar: fin.co.id |
Puisi merupakan salah satu karya sastra
dengan banyak sekali tema yang diusung. Di Indonesia sendiri bermacam-macam
genre puisi banyak tersebar dan menjadi salah satu karya sastra yang dengan
mudah dapat dinikmati oleh para pecinta sastra. Banyaknya karya-karya puisi
juga tidak lepas dari seorang sastrawan yang berbakat. Salah satu sastrawan
Indonesia yang sudah banyak dikenal sejak dulu hingga saat ini adalah Taufiq
Ismail. Beliau telah menciptakan banyak karya yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas dan masih tetap
eksis sampai saat ini. Salah satu karya Taufiq Ismail yang fenomenal adalah
puisi yang berjudul Malu Aku Jadi Orang
Indonesia yang terdapat dalam buku dengan judul yang sama.
Puisi Malu
Aku Jadi Orang Indonesia menggambarkan sebuah kekecewaan dan keprihatinan
penulis terhadap kondisi bangsa Indonesia pada saat itu. Yang semula tokoh Aku
dengan semangat dan tekat kuat untuk berjuang demi kemerdekaan, tetapi pada
akhirnya ia harus menjumpai masa yang merugikan bangsanya. Banyak terjadi
kekacauan dimana-mana, keadilan menjadi sebuah hal yang diabaikan, hak-hak
masyarakat, dan hukum yang seharusnya adil dan jujur tetapi pada saat itu hukum
seperti barang yang dapat dibeli.
Puisi
tersebut secara jelas merinci setiap peristiwa yang terjadi pada masa orba.
Para petinggi yang lama berkuasa, mereka melakukan korupsi, kolusi dan
nepotisme. Korupsi secara besar-besaran terjadi dan banyak menimbulkan ketidak
adilan bagi rakyat. Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin. Semua
kekuasaan berporos pada satu pemerintahan yang merugikan bangsa dan masyarakat.
Langit
langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong
berderak-derak
Pada bait di atas penulis ingin
menggambarkan sebuah awal dari kekacauan yang terjadi. Para penguasa sudah
tidak peduli akhlak dipandang tercela oleh rakyat. Dimana-mana tersebar banyak
sekali penguasa yang zalim dan tidak mau tahu maupun peduli keadilan. Semakin
lama hukum menjadi lelucon, hukum tidak ada wibawanya lagi karena lah penguasa
yang dengan mudah membeli hukum dengan uang.
Pada bagian ke-III puisi tersebut
digambarkan bagaimana peristiwa-peristiwa ketidakadilan terjadi. Ibaratnya
negeri ini ditimpa badai dan luluh lantak. Semua itu karena ulah para penguasa
yang dengan tidak manusiawi melakukan hal-hal merugikan. Kolusi, korupsi, dan
nepotisme terjadi dimana-mana. Tidak ada yang berani bersuara, karena satu kata
saja keluar dari mulut mereka dan itu berbalik dengan penguasa maka akan
tersulut ancaman bahkan kekerasan dan penghilangan demi berjalannya rencana
para penguasa untuk memeras harta dan memperkaya diri sendiri.
Semua yang bertentangan dengan pendapat penguasa akan dianggap musuh negara. Banyak dari mereka diasingkan, diculik, disiksa, dihilangkan secara misterius. Peristiwa itu menunjukkan bagaimana kondisi pada masa itu. Hidup dalam ketidakpastian dan penderitaan.
Di
negeriku Udin dan Marsinah jadi syahid dan syahidah,
ciumlah
harum aroma mereka punya jenazah, sekarang
saja
sementara mereka kalah, kelak perencana dan
pembunuh
itu di dasar neraka oleh satpam akhirat akan
diinjak dan dilunyah
lumat-lumat,
Pada bait tersebut penulis mencoba untuk
memberi peringatan, jika kelak mereka yang zalim akan mendapatkan balasannya
walaupun hidupnya di dunia bergelimang harta dan hidup dengan damai, tetapi
karena perbuatan mereka yang tidak jujur, kelak akan di hisab dan dihakimi atas
perbuatan mereka.
Kondisi
yang terjadi dalam puisi Malu Aku Jadi
Orang Indonesia jika dihubungkan dengan realita saat ini, maka beberapa
baitnya mencerminkan situasi serupa yang terjadi pada saat ini, seperti pada
bagian III bait kedua dan ketiga berikut.
Di
negeriku, sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang
curang
susah dicari tandingan,
Di
negeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu
dan
cucu dimanja kuasa ayah, paman dan kakek secara
hancur-hancuran seujung
kuku tak perlu malu,
Bait kedua dan ketiga tersebut
mencerminkan sekali bagaimana kondisi yang saat ini tengah dihadapi bangsa
kita. Tidak tahu apakah dahulu lebih parah atau sekarang lebih parah, tetapi
kecurangan itu tetap terjadi. Banyak sekali penyelewengan-penyelewengan dan
persengkongkolan para penguasa demi berjalannya birokrasi seperti yang mereka
inginkan, tetapi berdampak buruk bagi masyarakat dan negara. Banyak sekali
ketidakadilan terjadi ditengah masyarakat, saat hak istimewa diberikan pada
mereka yang dianggap penting dan terpandang.
Berdasarkan uraian mengenai maksud puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia, dapat kita ketahui apa pesan yang ingin disampaikan penulis. Selain itu, puisi tersebut ditulis dengan bahasa lugas dan langsung tanpa menghilangkan keindahan dari pilihan kata yang digunakan. Pengarang mampu menghidupkan suasana yang diceritakan dalam puisi tersebut. Kata-kata yang digunakan tidak sulit untuk dipahami sehingga pembaca mampu memahami makna yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
Puisi Malu Aku Jadi Orang Indonesia selengkapnya dapat dilihat di web berikut:
http://kepadapuisi.blogspot.com/2013/07/malu-aku-jadi-orang-indonesia_295.html
Komentar
Posting Komentar